Senin, 18 Februari 2013

Macam-Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup



Di bawah ini tulisan Bu Hana yang lain yang wajib anda pelajari sebelum lanjut ke materi selanjutnya :
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan dengan perkem­bangan ilmu pengetahuan, khususnya taksonomi. Saat ini diketahui terdapat tiga sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem artifisial, sistem alami, dan sistem filogenetik.
1. Sistem Artifisial atau Buatan
Sistem artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri yang mudah diamati yang ada pada makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan meng-gunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia atau sifat lainnya. Misalnya, klasifikasi tumbuhan dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup) dan habitus (perawakan) berupa pohon, perdu, semak, terna, dan memanjat.
Tokoh sistem artifisial, antara lain Aristoteles yang membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (Plantae) dan hewan (Animalia). Ia pun membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak, terna, serta memanjat. Tokoh lainnya adalah Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuh¬an berdasarkan alat reproduksinya.

2. Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya, anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.
Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan mor­fologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik, dan berambut. Sementara itu, pada tumbuhan, ada kelompok tumbuh­an berkeping biji satu dan tumbuhan berkeping biji dua.
Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh para ahli biologi. Sistem ini pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut Darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dan evolusi.
Sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dan lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi, anatomi, ataupun fisiologinya, sistem ini pun menjelaskan mengapa semua makhluk hidup memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya.
Jadi, pada dasarnya klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotipe yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya. Pengelompokan hewan menjadi kelompok hewan ikan, reptil, amfibi, unggas, dan mamalia merupakan contoh klasifikasi sistem filogenetik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar