Ya'juj Dan Ma'juj Sudah
Muncul?
0 0 0 11
Ya`juj dan Ma`juj, bangsa yang nanti akan muncul menjelang hari
kiamat memang sudah ada sekarang di sebuah wilayah yang dipagari oleh sebuah
"benteng". Namun benarkah mereka telah berhasil menembus dinding besi
dan tembaga yang mengisolir mereka selama ini kemudian mewujud dalam bangsa
yang mendiami wilayah Rusia dan negaranegara pecahan Soviet di Asia Tengah dan
sebagian Eropa? Dan benarkah mereka adalah bangsa Mongol (Tartar)?
Asyrathus Sa'ah ( أَشْرَاطُ السَّاعَةِ) mengandung pengertian
asy-syarthu ( الشَّرْطُ) yang bermakna tanda (al-'alamah). Bentuk jamaknya
asyrath ( أَشْرَاطٌ ). Tanda sesuatu adalah permulaannya. Misal, seorang
komandan, berarti dia adalah orang yang di depan memimpin pasukan (bawahannya).
Sedangkan kata as-sa'ah ( السَّاعَةُ ) secara bahasa memiliki makna satu bagian
dari bagian-bagian malam dan siang. Bentuk jamaknya sa'at ( سَاعَاتٌ ) dan sa'a
( سَاعَ ). As- Sa'ah menurut istilah syar'i yaitu waktu terjadinya kiamat.
Disebut kiamat lantaran cepatnya hisab pada hari itu, atau pada waktu itu
manusia terkejut dalam hentakan sesaat, kemudian semua mengalami kematian dalam
satu tiupan. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, Lisanul 'Arab, dan Al-Qamus
Al-Muhith. Lihat Asyrathus Sa'ah, karya Yusuf Al-Wabil) Maka, Asyrathus Sa'ah
adalah tandatanda kiamat yang mendahului tibanya (hari kiamat) serta
menunjukkan akan dekatnya.
Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi dua bagian, yaitu asyrath
shughra, yaitu tanda-tanda yang mendahului kiamat dalam rentang waktu yang
panjang, seperti pudarnya ilmu (di tengah kehidupan umat, pent.), berkembangnya
kebodohan (terhadap agama), merebaknya minuman keras, banyaknya bangunan
bertingkat, dan lain-lain.
Adapun yang kedua, yaitu asyrath kubra. Ini merupakan
tanda-tanda yang berupa kejadian-kejadian besar yang terjadi menjelang hari
kiamat. Apa yang terjadi merupakan peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti
kemunculan Dajjal, turunnya Isa 'alaihissalam, keluarnya Ya`juj dan Ma`juj,
serta terbitnya matahari dari barat. (Asyrathus Sa'ah, karya Ysusf Al-Wabil)
Al-Qur`an mengungkap fenomena kemunculan Ya`juj dan Ma`juj
sebagai bagian dari kejadian-kejadian menjelang hari kiamat.
"Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya'juj dan Ma'juj, dan
mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah
kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir.
(Mereka berkata): 'Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami
adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang
dzalim'." (Al-Anbiya`: 96-97)
Juga dalam surat Al-Kahfi ayat 92-99 dinyatakan pula perihal
Ya`juj dan Ma`juj:
"Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga
apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata:
'Hai Dzulqarnain1, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran
kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?' Dzulqarnain
berkata: 'Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah
lebih baik, maka bantulah
aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan
dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.' Hingga
apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulqarnain: 'Tiuplah (api itu).'
Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun
berkata: 'Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi
panas itu.' Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula)
melubanginya. Dzulqarnain berkata: 'Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku,
maka apabila telah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan
janji Rabbku itu adalah benar.' Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk
antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami
kumpulkan mereka itu semuanya."
Kemunculan Ya`juj dan Ma`juj merupakan satu dari tanda-tanda
kiamat besar. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Imam
Muslim Rahimahullahu dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari Radhiyallahu'anhu, ia
berkata: Nabi Shalallahu'alaihiwassallam muncul di hadapan kami di mana saat
itu kami tengah berbincang-bincang. Maka beliau bertanya: "Apa yang kalian
perbincangkan?" Mereka (para sahabat) menjawab: "Kami sedang
berbincang tentang hari kiamat." Lantas Nabi shalallahu'alaihiwassalam bersabda:
إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ،
فَذَكَرَ
الدُّخَانَ، وَالدَّجَّالَ، وَالدَّابَّةَ، وَطُلُوعَ الشَّمْسِ
مِنْ
وَيَأْجُوجَ ،n مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ
وَمَأْجُوجَ، وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ
وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ
ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى
مَحْشَرِهِمْ
"Sesungguhnya tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian
melihat sebelumnya sepuluh tanda. Kemudian Beliau Shalallahu'alaihiwassallam
menyebutkan: Muncul Dajjal, binatang (yang keluar dari bumi), matahari terbit
dari barat, Isa bin Maryam turun (ke bumi), Ya`juj dan Ma`juj, tiga khusuf2,
yaitu di timur, barat, dan jazirah Arab. Lantas akhir semua itu muncul api yang
keluar dari Yaman yang menghalau manusia ke tempat berkumpul mereka."
(Shahih Muslim, Kitabu Al-Fitan wa Asyrathu As-Sa'ah)
Bahkan dalam hadits yang berasal dari An-Nawwas bin Sam'an
Radhiallahu'anhu (dalam Shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya`juj dan Ma`juj
ini dalam satu rangkaian dengan kemunculan Dajjal, Isa bin Maryam, lantas
muncul Ya`juj dan Ma`juj. Semua peristiwa tersebut adalah peristiwa-peristiwa
yang
akan mendahului terjadinya hari kiamat. Nampaklah bahwa
peristiwa demi peristiwa jelang hari kiamat merupakan peristiwa yang tersusun
bagai marjan dalam satu untaian tali. Al-Imam Ahmad Rahimahullahu meriwayatkan
dari Abdullah bin 'Amr Radhiyallahuanhu, dia berkata: Rasulullah
Shalallahu'alaihi wassalam bersabda:
الْآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُومَاتٌ فِي سِلْكٍ فَإِنْ يُقْطَعِ
السِّلْكُ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضًا
"Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yang disusun
dalam untaian tali. Bila tali itu putus, maka terikutlah sebagian pada sebagian
(lainnya)." (Musnad Ahmad 12: 6-7, hadits no. 7040. Ahmad Syakir
Rahimahullahu berkata, "Sanadnya shahih." Al-Haitsami Rahimahullahu
berkata, "Hadits ini diriwayatkan Ahmad dan di dalamnya terdapat Ali bin
Zaid yang bagus haditsnya." Majma'uz Zawaid, 7/321. Lihat Asyrathu As-Sa'ah,
Yusuf Al-Wabil, hal. 246) Ya`juj dan Ma`juj merupakan anak keturunan Nabi Adam
'Alaihissalam (manusia).
Dalil yang menunjukkan mereka dari anak cucu Adam adalah hadits
yang diriwayatkan Al-Imam Bukhari Rahimahullahu dari Abu Sa'id Al-Khudri
Radhiyallahu'anhu dari Rasulullah Salallahu'alaihi wassallam, bersabda:
Allah Subhanahuwata'ala berfirman: "Wahai Adam." Adam
menjawab: "Aku sambut panggilan-Mu dan dengan bahagia aku penuhi
perintah-Mu, segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah l berfirman,
"Keluarkanlah pasukan penghuni neraka." Adam bertanya, "Apa
pasukan penghuni neraka itu?"
AllahSubhanahuwata'ala berfirman, "Dari setiap 1.000 orang
ada 999 orang." Maka, ketika itu anak-anak kecil rambutnya beruban, yang
hamil melahirkan kandungannya, dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka
tidak mabuk, akan tetapi karena adzab Allah Subhanahuwata'ala yang teramat
keras. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa di antara kami yang
satu itu?" Beliau jawab, "Bergembiralah, karena kamu hanya seorang
sedang dari kalangan Ya`juj dan Ma`juj seribu orang."
(Shahih Al-Bukhari, Kitab Al-Anbiya` Bab Qishshah Ya`juj wa
Ma`juj) Berdasar hadits ini pula, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa'di t menyatakan
bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah keturunan manusia. Kata beliau,
"Hadits ini jelas sekali menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah
keturunan Adam." Demikian pula Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Rahimahullahu dalam Tafsiru Surati Al-Kahfi menyebutkan bahwa dengan hadits ini
kita mengetahui kesalahan mereka yang berpendapat Ya`juj dan Ma`juj bukan
berujud seperti manusia. Sebagian mereka sangat pendek dan sebagian lagi sangat
tinggi tubuhnya. Sebagian telinganya terpentang dan yang lain berlipat.
Semuanya merupakan dongeng Israiliyat. Tidak boleh kita membenarkan (begitu
saja), bahkan harus dikatakan bahwa sesungguhnya mereka termasuk bani Adam
(manusia), hanya saja mereka kemungkinan berbeda seperti perbedaan (di antara)
manusia karena keadaan lingkungannya." Demikian kata Asy-Syaikh
Al-Utsaimin Rahimahullahu. Karakteristik Ya`juj dan Ma`juj di muka bumi ini
adalah melakukan kerusakan. Allah Subhanahuwata'ala berfirman:
"Mereka berkata, 'Hai Dzulqarnain, No.37/IV/1428 H/2007
sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di muka
bumi…." (Al-Kahfi: 94) Kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin
Rahimahullah, yang dimaksud Al-Ifsad (membuat kerusakan) di muka bumi mencakup
semua perbuatan yang tidak baik dan tidak memperbaiki. Merusak dengan membunuh,
merampok atau merampas, penyimpangan, kesyirikan, dan dalam segala hal.
Ibnu Katsir t saat memberi penjelasan pada ayat:
"Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya`juj dan Ma`juj, dan
mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi." (Al-Anbiya':
96) disebutkan bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna
membuat kerusakan.
Al-Imam Muslim Rahimahullah dalam Shahihnya meriwayatkan dengan
memberi tambahan (pada hadits An-Nawwas bin Sam'an Radhiallahu'anhu) setelah
lafal "di danau ini pernah ada air" dengan sabda beliau yang artinya:
"Kemudian mereka berjalan hingga Gunung Khumar, yaitu Gunung di Baitul
Maqdis, maka mereka (Ya`juj dan Ma`juj) berkata, 'Sungguh kita telah membunuh
penduduk bumi. Maka,
marilah kita bunuh penduduk langit.' Lalu mereka melepaskan anak
panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhanahuwata'ala kembalikan anak-anak
panah mereka itu kepada mereka dengan berlumuran darah. (Shahih Muslim,
tambahan hadits no. 2937)
Begitulah laku lampah Ya`juj dan Ma`juj. Destruktif, membuat
onar, berbuat kerusakan di muka bumi. Timbul pertanyaan, kapan Ya`juj dan
Ma`juj muncul? Sudahkah Ya`juj dan Ma`juj muncul di era lalu atau bahkan di
zaman sekarang ini?
Ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa Ya`juj dan Ma`juj
telah ada dewasa ini. Seperti dinukil Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir
As-Sa'di rahimahulah dalam kitabnya Ya`juj wa Ma`juj wa Fitnatu Ad-Dajjal (hal.
21), bahwa Al-Amir Syakib Arsalan dan selainnya berpandangan sesungguhnya
Ya`juj dan Ma`juj adalah negara Soviet atau sebagian dari mereka. Tidak diragukan
sesungguhnya mereka adalah bagian dari Ya`juj dan Ma`juj. Demikian diungkapkan
Al-Amir Syakib Arsalan. Lain halnya dengan Sayyid Quthub. Dia berpendapat,
secara tarjih, bukan yakin,
bahwa janji Allah subhanahuwata'ala untuk melubangi dinding
telah terjadi serta Ya`juj dan Ma`juj telah keluar. Mereka adalah bangsa Tartar
yang muncul pada abad ke-7 Hijriyah. Mereka telah menghancurkan
kerajaan-kerajaan Islam dan menebar kerusakan di muka bumi. (Asyrathu As-Sa'ah,
Yusuf Al-Wabil hal. 378)
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam'an radhiallahu'anhu disebutkan
bahwa Allah subhanahuwata'ala memberitahukan kepada Isa 'alahissalam akan
keluarnya Ya`juj dan Ma`juj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka,
dan Allah subhanahuwata'ala memerintahkan Isa alaihissalam menjauhkan kaum
mukminin dari jalan yang ditempuh Ya`juj dan Ma`juj seraya berfirman:
"Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur." (lihat syrathu
As-Sa'ah, Yusuf Al-Wabil hal. 369)
Berdasarkan hadits An-Nawwas bin Sam'an radhiallahu'anhu dalam
Shahih Muslim, maka akan nampak bahwa kemunculan Ya`juj dan Ma`juj bersamaan
masa dengan kehadiran Isa 'alaihissalam. Maka apabila Ya`juj dan Ma`juj
dinyatakan telah muncul, tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana dengan
Isa 'alaihissalam?
Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar
Asy-Syinqithi rahimahullah menyatakan setelah beliau rahimahullah memaparkan
hadits An-Nawwas bin Sam'an radhiyallahu'anhu yang panjang,
"Berdasar hadits shahih ini, sungguh aku telah melihat penjelasan Nabi
shalallahu'alaihi wassalam: 'Sesungguhnya Allah subhanahuwat'ala telah
mewahyukan kepada Isa bin Maryam perihal keluarnya Ya`juj dan Ma`juj setelah
terbunuhnya Dajjal.' Barangsiapa yang menyatakan bahwa mereka (Ya`juj dan
Ma`juj) adalah Rusia, dan dinding itu telah roboh sejak dulu,
maka pendapatnya tersebut menyelisihi apa yang telah dikabarkan
Ash-Shadiqu Al-Mashduq (Rasulullah) shalaallahu'alaihi wassalam, maka batil.
Karena sesungguhnya, yang menentang kabar Ash-Shadiq adalah pendusta yang
membahayakan, sebagaimana dimaklumi. Tidak ada sesuatu
yang kuat dalam Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya shalallahu'alaihi
wassalam yang bisa memalingkan hadits (An-Nawwas bin Sam'an radhiallahu'anhu,
ed.) ini yang anda telah melihat keshahihan sanadnya serta memberi kejelasan
dalil-dalilnya tentang maksud yang dituju.
Pada hakekatnya, yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang
menyatakan bahwa Ya`juj dan Ma`juj adalah Rusia, demikian pula orang-orang
mulhid (atheis), adalah alasan-alasan logika, yang telah menjadi keyakinan
pemiliknya." (Adhwa`u Al-Bayan fi Idhah Al-Qur`an bi Al-Qur`an,
hal. 141-142)
Menurut mereka, kalau Ya`juj dan Ma`juj itu sudah ada di balik
benteng tersebut, tentu sudah ditemukan lokasinya. Apalagi dengan adanya
kemajuan teknologi yang pesat dan alat-alat yang canggih untuk mendeteksi
keberadaan mereka. Tapi, karena tidak ada orang yang menemukan
mereka atau lokasi mereka, berarti Ya`juj dan Ma`juj belum
pernah ada. Logika seperti ini dapat dibantah dengan realita bahwa banyak hal
yang
masih belum mampu diungkap hakekatnya, secanggih apapun
teknologi yang dikuasai manusia. Ruh misalnya. Ruh, yang demikian dirasakan
keberadaannya, selalu menyertai, tetapi belum pernah terungkap eksistensi dan
substansinya. Maka, yang menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat
besar, yaitu keluarnya Ya`juj dan Ma`juj pada akhir zaman, belum terjadi.
Sebab, hadits-hadits yang shahih menunjukkan bahwa Ya`juj dan Ma`juj keluar
setelah Isa q turun ke bumi. Dialah yang berdoa kepada Allah subhanahuwata'ala
agar membinasakan Ya`juj dan Ma`juj. Allah Subhanahuwata'ala pun lantas
membinasakan dan membuang bangkai mereka ke laut, serta mengamankan
negara-negara dan hamba-hamba-Nya dari kejahatan Ya`juj dan Ma`juj.
Wallahu ta'ala a'lam.
[Sumber: Asysyariah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar