Di bawah ini tulisan Bu Hana yang lain yang wajib anda
pelajari sebelum lanjut ke materi selanjutnya :
- Dasar dan Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
- Metode Binomial Nomenclature atau Tata Nama Ganda
- Pencandraan Dalam Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
- Pengelompokan dan Pemberian Nama Takson Dalam Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
- Tingkatan Takson dalam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya taksonomi. Saat ini diketahui
terdapat tiga sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem artifisial, sistem
alami, dan sistem filogenetik.
1. Sistem Artifisial atau Buatan
Sistem artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu
atau dua ciri yang mudah diamati yang ada pada makhluk hidup. Sistem ini
disusun dengan meng-gunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan
kehendak manusia atau sifat lainnya. Misalnya, klasifikasi tumbuhan dapat
menggunakan dasar habitat (tempat hidup) dan habitus (perawakan) berupa pohon,
perdu, semak, terna, dan memanjat.
Tokoh sistem artifisial, antara lain Aristoteles yang membagi
makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (Plantae) dan hewan
(Animalia). Ia pun membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak,
terna, serta memanjat. Tokoh lainnya adalah Carolus Linnaeus yang
mengelompokkan tumbuh¬an berdasarkan alat reproduksinya.
2. Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean
Baptiste de Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok
takson yang alami. Artinya, anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi
secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.
Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan
perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh, hewan
berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip,
hewan berbulu, bersisik, dan berambut. Sementara itu, pada tumbuhan, ada kelompok
tumbuhan berkeping biji satu dan tumbuhan berkeping biji dua.
Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi
dikemukakan oleh para ahli biologi. Sistem ini pertama kali dikemukakan oleh
Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut Darwin, terdapat hubungan antara
klasifikasi dan evolusi.
Sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya
kekerabatan antara takson yang satu dan lainnya. Selain mencerminkan persamaan
dan perbedaan sifat morfologi, anatomi, ataupun fisiologinya, sistem ini pun
menjelaskan mengapa semua makhluk hidup memiliki kesamaan molekul dan biokimia,
tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya.
Jadi, pada dasarnya klasifikasi sistem filogenetik disusun
berdasarkan persamaan fenotipe yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal,
tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada
hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang
keturunannya. Pengelompokan hewan menjadi kelompok hewan ikan, reptil, amfibi,
unggas, dan mamalia merupakan contoh klasifikasi sistem filogenetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar